Pages

Senin, 04 Juli 2011

Karst Maros-Pangkep

Kawasan Karst MarosKawasan Karst Maros
SULAWESI Selatan punya karst (perbukitan cadas) yang sangat luas, yaitu Karst Maros-Pangkep. Gagah membentang seluas 4.500 hektare. Ini merupakan karst terluas ketiga di dunia. Susurilah karst ini dan saksikan kekayaan alam di dalamnya.

Kawasan ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan, Indonesia. Tepatnya di sebelah utara Kota Makassar, antara 50 hingga 100 kilometer dari Kota Makassar. Jajaran karst ini dapat terlihat jelas dari jalan trans-Sulawesi yang menghubungkan Makassar-Parepare.

Karst Maros-Pangkep bukan sekedar deretan cadas. Di dalamnya terdapat 268 gua. Selain memiliki stalaktit dan stalakmit yang indah, gua-gua itu juga menjadi habitat fauna langka dan merupakan situs prasejarah.

Habitat langka yang hidup di sana antara lain monyet hitam (macaca maura) dan 125 jenis kupu-kupu dari sekitar 400 jenis yang pernah ada di kawasan karst tersebut. Biota unik juga hidup di dalam gua di kawasan ini. Beberapa diidentifikasi sebagai jenis satu-satunya di dunia.

Biota unik yang hidup di sana memiliki ciri khas akibat kehidupan gelap di dalam gua. Kulit transparan, matanya mengecil bahkan buta, sementara organ sensoriknya berkembang pesat. Arthropoda misalnya, memiliki antena yang panjang sebagai organ perasa. Temuan-temuan itu antara adalah:
  • Ikan gua buta bertubuh transparan
  • Kalajengking gua yang buta dan satu-satunya di Asia tenggara
  • Udang gua yang buta
  • Kelelawar berhidung cabang (nyctmene cephalotes)
  • Kepiting laba-laba (cancrocaeca xenomorph)
  • Isopoda air tawar dari jenis cirolana marosiana bertubuh transparan
  • Kumbang buta dari jenis coleoptera sp
  • Beberapa jenis jangkrik gua yang belum teridentifikasi
  • Laba-laba gua jenis baru sebesar telapak tangan
Gua yang terbentuk sebagai hasil pencucian batuan karbonat itu tidak hanya menghasilkan ornamen gua yang sangat cantik. Tetapi juga menjadi tempat spesies manusia berlindung di masa lampau. Gua-gua yang dihuni oleh manusia dan kebudayaannya di masa lampau. Inilah yang disebut sebagai gua prasejarah.

Ada beberapa gua prasejarah yang bisa dilihat di kawasan karst Maros-Pangkep dengan berbagai peninggalan manusia prasejarah:
  • Gua Ara: mata panah bergigi dan bersayap, lancipan muduk, dan gerabah.
  • Gua Awal: gerabah
  • Gua Batu Ejaya: serpih bilah, mikrolit, lancipan muduk, dan gerabah.
  • Gua Bola Batu: serpih bilah, mikrolit, mata panah berpangkal bundar, dan gerabah.
  • Gua Cadang: mata panah berpangkal bundar dan gerabah
  • Gua Leang Balisao: serpih bilah dan mata panah berpangkal bundar
  • Gua Leang Burung 1: mata panah berpangkal bundar serta mata panah bergigi dan bersayap
  • Gua Leang Burung 2: serpih bilah yang kasar dan besar
  • Gua Leang Cekondo: serpih bilah dan mata panah berpangkal bundar
  • Gua Leang Karrasa: serpih bilah yang kasar dan besar serta gerabah
Akses paling mudah adalah melalui kawasan wisata Bantimurung yang terletak di sebelah timur kota Kabupaten Maros, sekitar 50 kilometer dari Kota Makassar.

Bantimurung dapat dijangkau dengan mobil rental atau mobil pribadi selama dua jam perjalanan. Dari pusat Kota Makassar masuk Jl Tol Reformasi, kemudian mengambil arah ke Maros masuk Jl Tol Ir Sutami. Dari Maros ikuti penunjuk arah ke Bantimurung. Bisa juga melalui Jl Perintis Kemerdekaan.

Jika ingin menggunakan angkutan umum bisa berangkat dari Terminal Regional Daya, kemudian menggunakan angkutan menuju Terminal Maros, dan dari Terminal Maros menuju Bantimurung. Turun di lorong menuju Leang-leang.

Jika ingin melakukan tracking (penyusuran) kawasan karst, wisatawan sebaiknya menghubungi Pemerintah Kabupaten Maros, dalam hal ini dinas kebudayaan dan pariwisata, atau mencari pemandu melalui pusat informasi di kawasan wisata Bantimurung.(Sumber: http://www.mymakassar.com/)
Terima Kasih atas kunjungan anda, semoga puas atas pelayanan kami